Aku yang tidak yakin. Bokep Indo Viral Felicia memainkan bola matanya dengan genit.“Makan aja kalo suka..” bisiknya di telingaku.“Enak lho..” sambungnya sambil menjilat telingaku. “What a Boy! Aku tidak tahan panas. Kemudian tangannya menepis halus tanganku. Segera kutelepon dia.“Hai.. Aku ditolak.“Katanya mau ke kamar mandi?” tanyannya sambil tersenyum. Wah.. Bibir kami saling berlomba memberikan kehangatan. Tapi tidak terlihat canggung. Aku kembali duduk dan memesan hot tea. Aku bisa merasakan nafasnya di leherku. Sementara tangan kiriku meremas bongkahan pantatnya dan sesekali menyelinap ke belahan pantatnya. Ya, aku menerima ajakannya untuk masuk sebentar walaupun ini sudah hampir jam 1 pagi.“Aku kontrak rumah ini dengan beberapa temanku sesama penyanyi cafe. Eh, apa-apaan ini?” Felicia terkejut. Tanganku segera menahan tangannya. Aku merasa belum hebat bercinta.
