Sesudah itu kaki kiriku yang mendapat giliran diikatkannya bersama dengan kaki kananku.“Saya ingin mencicipi ibu..” bisiknya dekat telingaku.“Sejak pertama kali saya melamar jadi supir ibu, saya sudah menginginkan mendapatkan kesempatan seperti sekarang ini.” katanya lagi dengan suara nafas yang sudah memburu.“Tapi saya majikan kamu Nto..” kataku mencoba mengingatkan.“Memang betul bu.. Bokeb sudah.. saya pun melangkah menuju kamar mandi, tapi langkahku terhenti ketika melewati cermin yang ada di meja riasku.Saya memandangi tubuhku sendiri dari cermin itu, saya lihat betisku yang masih kencang itu, lalu mataku mulai beralih melihat pinggulku yang besar seperti bentuk gitar dengan pinggang yang kecil, lalu saya menyampingkan tubuhku hingga pantatku terlihat masih menonjol dengan kencangnya.Kuperhatikan lagi bagian atas tubuhku, buah dadaku yang masih diselimuti BH terlihat masih terlihat cukup padat berisi. Sampai suatu hari kesepianku berubah karena supirku.




















