Meriang badannya?”Aku tak menjawab dan hanya menggangguk saja sembari menangkup mataku dengan lenganku.“Yaudah mbak kerokin ya.” Ujarnya pendek.“Nggausah mbak aku ga biasa dikerok.. Dipijit aja deh…” Ujarku menolak dengan nada memelas.Akhirnya setelah proses tawar menawar yang sadis, mbak nila setuju hanya memijitku saja. Bokep SMA Kamu pucet sih? maafkan saya…..” Kuharap mbak nila tadi menyindir putingku yang jadi keras akibat kenakalannya tadi, bukan gundukan lain yang memang juga telah mengeras didalam boxerku.“Udah rileks lagi, kok jadi tegang gitu sih..” Ujar mbak nila lagi memecah keheningan sembari menepuk perutku yang rata. Apa yang legitt sayanggg??” Tanya mbak nila sembari terus berguncang naik turun dengan liarnya.“Mmhpp.. iya gapapah.. Pada awalnya aku agak kebingungan mencari tempat tinggal, apalagi demi menghemat ongkos aku lebih mengutamakan yang tidak terlalu jauh dari tempat kerjaku.




















