“Oooouuugghhh…”
Seperti makan buah simalakama, aku tak dapat banyak berbuat apa-apa. Bokep JAV “Belum mas…belum…” gelengnya. Perlahan namun pasti, tangan itu mulai berani mengelus dan meremas buah pantatku. “Enggak bisa mikir bener? Lendir vaginaku tak henti-hentinya merembes keluar, membanjiri selangkangan dan pahaku. Namun apalah daya, dorongan mas Manto dari belakang sangatlah kuat. “Jangan munafik Gie…” mas manto mendekat kearah Ogie, mengangkat dagu Ogie dan memerintahnya supaya melihat tubuh setengah telanjangku “Sok …puas-puasin lihat tubuh seksi biniku…ayo…gapapa kok”
“Mas…apa-apaan sie?” ujarku.Perlahan, dapat kulihat mata Ogie yang mulai kehilangan rasa malunya. “Ayolah Gie, terima saja… “ ujar mas manto. Kembali, otak kotor mas Manto memunculkan ide joroknya. Kok bisa mas?”
“Lihat aja kami… aku dan biniku telanjang…tapi kamu? Yang pasti, saat ini, aku hanya menginginkan satu kata, yaitu orgasme.“Oouuggghhhmm…enak banget maaassss….”
Kembali kukocok batang penis kecil itu dan perlahan kutarik mendekat kearah mulutku. Ditimang-timangnya kedua gundukan daging besar yang ada di depan dadaku ini dengan tangan kasarnya, sembari menunggu respon dari Ogie.
