Lalu aku berkata, “Ah tidak usah
dech, aku di sini saja, lagi tidak mood
ngobrol sama orang-orang itu. Karena aku sangat
terangsang, aku mulai meraba-raba
diriku sendiri. Bokep Korea “Don, kamu mau ikut renang?”. Setelah
berputar-putar sebentar, sorenya aku
menuju rumah temanku yang sudah
sangat akrab di kawasan DK. Lenny bertubuh lebih pendek dari
Yeyen, lebih coklat kulitnya, dan
bodinya lebih langsing, cuma
sayangnya payudara dan pantatnya
juga lebih “tidak menantang”
dibandingkan Yeyen. Wah,
nekat juga ini anak, pikirku. Kesel juga aku dibilang masih kecil. “Pelan-pelan yach..”
, bisik Yeyen
mesra. Nyaris persis sama, aku
sampai heran apa memang sudah
janjian ya mereka. Lakuin
saja deh, aku tidak ngeliat”. Setelah
berputar-putar sebentar, sorenya aku
menuju rumah temanku yang sudah
sangat akrab di kawasan DK. Setelah
pintu kukunci, aku cuma bersandar
saja di pintu dengan perasaan
gembira. Setelah
pintu kukunci, aku cuma bersandar
saja di pintu dengan perasaan
gembira. Tapi
ya terpaksa, aku melenggang keluar
kamar, tapi baru sampai di pintu, aku
lihat di ruang tamu banyak ciban
yang lagi ngobrol dengan Lenny
sambil merokok. “Mau sich.., tapi aku tidak bawa
celana renang tuch..”, jawabku agak
kecewa. “Hmmhh.., aduh Yen nikmat Yen..”,
begitu rintihan Mas Zani.




















