“Kamu nggak kepanasan? Aku yang saat itu masih baru mengerti bahwa kejadian di malam dulu itu bukanlah hanya pijat-memijat biasa, merasa tidak percaya. Bokep Family Mas Agus!” kupanggil namanya beberapa kali. Aku yang saat itu masih baru mengerti bahwa kejadian di malam dulu itu bukanlah hanya pijat-memijat biasa, merasa tidak percaya. Lalu ia mulai menjelajah daerah leherku, dijilatnya leher dan telingaku sampai memerah. Aku bergeser mundur hingga kudapat posisi terbaik untuk memijat. Tapi tak lama kemudian semua berakhir, Mas Agus sudah berada di puncak dan melepaskan semua spermanya masuk ke dalam vagina istrinya. Tapi kemudian..“Indra.. “Ternyata kamu udah besar, yah!” ucapnya sambil tersenyum. Karena jawaban dari pertanyaanku sepertinya sudah terjawab langsung di mataku. Sementara aku yang semakin mengantuk, mendengar suara desahan-desahan Mas Agus yang kian menderu. Langsung kutarik naik CD dan celanaku cepat lalu beranjak pergi.Aku baru sampai di depan pintu kamarku ketika kurasa tangan itu menahanku dari belakang. Terus Ndra..” ucapnya.




















