saya bilang, ayo.. Aku ingin nangkring di tubuh Nyai Elis (waktu muda panggilannya Neng Elis). Bokep Hot Burung saya.. lagi, tapi ‘ntar.. Kenapa Nyai? Kebetulan waktu itu masa liburan, namun karena aku harus mengejar “deadline” penyelesaian skripsi, terpaksa aku tidak dapat mudik. Kedua tanganku masing-masing meraba, memeras-meras, memilin-milin puting Nyai. Semua karyawan ini pulang sore.Sudah seminggu aku latihan meditasi, belum ada hasil. He.. Lima menit lamanya, baru aku tersadar.“Maaf Nyai, air mani saya tadi..”
“Ah, nggak apa-apa, itu tandanya Mas Agus masih “jejaka ting-ting”, nanti sebentar juga bangun lagi.”, sambil berkata demikian, Nyai mencium lagi bibirku. “Sssstt..” Tentu saja Nyai senyum atas jawaban spontanku.Langsung akau naiki perut Nyai. Ada gambaran parit sempit di tengah tulang pinggang memanjang ke bawah.. Burung saya.. Pemandangan ini mampu dan makin mengeraskan burungku yang sejak dari kamar tidurku mulai melongok, eh.. Sesekali tanganku meremas buah dadanya, memilin putingnya, terkadang mulutku turun ke bawah, menghisap puting buah dada Nyai, bergantian kanan dan kiriAkan halnya penisku waktu kumasukkan ke liang vaginanya,




















