Rumahku, rumah pak Jono di belakang rumahku dan rumah pak Rahman di samping rumahku.Hujan turun semakin deras saat aku buka gerbang rumahku dan melihat Dian, anak gadis tertua pak Rahman duduk sendirian di depan rumahnya. Kubuka zipper jaket yang dikenakannya, dan menyingkap kaos yang menutupi dadanya. Bokep SMA “Dian, ngapain kok di depan rumah aja? Kubuka seluruh pakaianku sambil terus menindihnya dan menikmati buah dadanya. Kuciumi dia yang memukuliku. “Iya, tenang, tenang ya. Dian memang seorang kembang, Bukan hanya karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya, tapi juga karena kecerdasannya. Perlahan Dian memanggilku “Massss, mas boleh ngapain aja, tapi jangan dimasukkin. Dian memang cantik. Perlahan kurasakan Dian mulai pasrah, kakinya mulai meregang, gelinjangannya kini seirama dengan gesekan kepala batangku. Istimewa buatku, karena ruang dapur yang sempit membuat tubuh kami beberapa kali saling “bersentuhan”. Ngobrol dengannya benar- benar mengasyikkan. sehingga bukan melepasnya, tapi aku mendorongnya merebah, dan menindihnya. Boleh kan?” Jawabnya.




















