Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Aq masih di atas angkot. Bokeb Aq memegang teteknya. suara itu mengagetkanku. Kini ia pindah ke paha, agak berani ia masuk sedikit ke selangkangan. Come on lets go! Sambil menjawab telepon di kursi ia menunggingkan pantatnya.Ya sekarang Sayang..! Kali ini dengan telapak tangan. Sekenanya saja kubuka halaman majalah.Tunggu ya..! Kuusap sisa cream. Bibirku melumat bibirnya.Jangan di sini Sayang..! Dari iramanya bukan sedang berjalan. Kemudian menyerahkan celana pantai.Mbak Iin, pasien menunggu, katanya.Majalah lagi, ah tdk aq harus bicara padanya. Yes. Eh bisa juga wanita setengah baya ini ramah kepadaku.Lalu ia membersihkan pahaku sebelah kiri, ke pangkal paha. Aq terpejam menahan air mani yg sudah di ujung. Tetapi eh.., diamdiam ia mencuri pandang ke arah penisku.










