Papa menjerit-jerit nikmat dan badannya mengejang-ngejang. Nanti pasti kamu ketagihan,” bisik Papa sambil terengah-engah, setelah itu tangan Papa mulai menyusup ke dalam celana dalamku dan meremas kembali pantatku dari dalam.Aku berkali-kali melawan, namun tak berdaya karena perbedaan tenaga kami. Bokep Indo Live Kurasakan mukaku memerah dan spontan aku menutupi dadaku.“Ehem.. Ketika aku masih terisak, Papa segera menghampiri dan memeluk diriku.“Tenang Nin, masih ada harapan kok,” hiburnya sambil mengelus rambutku.Aku balas mendekapnya dan mulai menangis tersedu-sedu. Nina pengen pipiss..” desahku tak tahan menahan sesuatu yang ingin meledak di dalam diriku, tanganku meremas tangan Papa yang sedang bermain di klitorisku dengan bernafsu.Di luar perkiraanku, Papa malah memperkeras dan mempercepat gerakannya. Paa..” racauku tak karuan.Merasa puas melihat reaksiku, Papa membuka semua bajunya dan betapa terkejutnya aku melihat penis papaku yang berukuran besar. Nina gak mau, Pa!” isakku sambil memberontak, namun tenaga Papa jauh lebih kuat daripadaku, tak ada gunanya aku melawan juga.




















