Capt. XNXX Jepang Kulihat pipinya memerah. Seperti biasa hari pertama adalah hari perkenalan antar crew. Sementara, nafas Lina sudah tak karuandan kini lidahku kujulurkan mengarah ke clitorisnya yang luar biasa besarnya. Kudekatkan wajahku perlahan, mataku tak pernah lepas dari matanya. Karena aku tidak mau dimasukkan ke daftar gosipnya, aku tantangin biar dia ke kamarku. Yuni pramugari senior berwajah manis bertubuh montok karena memakai spiral sebagai pengaman kalo terjadi ‘insiden’. Lina menoleh, menutup telepon dan tersenyum. Tubuhnya indah sekali deh, pinggangnya ramping, kakinya indah.Sejenak aku tercekat, ada sedikit sesal jika membohongi manusia secantik ini ada juga remang di bagian belakang leherku. Saat setengah masuk, Lina berhenti bergerak, matanya semakin sendu, tatapannya jauh masuk ke alam mayaku. Setelah meyelipkan beberapa lembar uang tip dan membayar bir, aku kembali ke kamar.Tiba di kamar, semua perabot yang berhubungan dengan profesiku kumasukkan ke dalam lemari, dari sepatu, koper, topi, dasi, ID…, pokoknya ruangan kurapikan dengan kilat agar terkesan aku sedang berlibur di Ambon.Ternyata dugaanku benar, telepon berdering.




















