Oh.. Bokep Tante TIga kali kami menebarnya, kemudian kami keluar dari teluk itu. Dalam hatiku, kalau setahu ini, aku akan mendapatkan dua orang anak sekali gus. Aku tahu ibu meraba memeknya. Aku terusmemompanya dan menciumi lehernya. “Kebnapa akutidak lihat?” tanya ayah. Setelah melepas ikan-ikan itu, kami menebar lagi di tempat yang sama. Kasihan Suti Mas,” katanya. Nampaknya dia senang. Kami turun dari rumah melalui tangga. Sutinah tersenyum. Aku terus menggoyangnya dan terus mencucupi bibirnya dan suara hujan semakin lama semkin menderas saja. Aku menabur jaring kecil berkeliling. Suti memelukkan kedua tangannyake tengkukku dan mulai menempelkan bibirnya dan lidah kami kembali bertautan. “Biadab kamu !” bentaknya. Aku merasa nimat sekali. Ibu berusia 37 tahun dan gtubuhnya yang mungil, ntapi marahnya segunung. Seharusnya kau banga pada anak laki-lakimu itu,” kata ibu. Terlebih tanpa sadar, aku menyuapkan sepotongikan ke mulut Suti dan Suti menerima dengan mulutnya, ketika aku menyodorkannya ke mulutnya.




















