Nafsu birahi yang menggelora nampaknya semakin menenggelamkan kami berdua, sehingga membuat kami melupakan hubungan kami sebagai guru-murid.“Aaauuhh.. Bokeb Sementara bibirku dan Mbak Yani masih tetap saling memagut, tanganku mulai menggerayangi tubuh guru sekolahku itu. Tak lama kemudian, kami saling mengejang-ngejang ke puncak kepuasan bersama hingga kehabisan tenaga. Aku tak sadar, bahwa aku sudah terangsang oleh guru sekolahku sendiri! Lama-kelamaan kunaikkan temponya, sehingga usapan-usapan tersebut sekarang sudah menjadi gelitikan, bahkan tak lama kemudian bertambah lagi intensitasnya menjadi sentilan. Tidak-bisa tidak, aku harus berhenti. Nanti kalau aku terusin kan Mbak bisa..”Mbak Yani malah menjulurkan tangannya menggapai selangkanganku. Apa jadinya nanti jika aku sampai menyetubuhinya? Kuingat masa kecilku dulu saat masih menyusu pada payudara ibuku. Kemudian pindah ke kamar lain lagi, sampai akhirnya aku harus meneliti kamar tidur Mbak Yani sendiri, sebuah kamar yang dipenuhi dengan aneka lukisan sensual.




















