“Saya hanya menonton film, Bu”, jawab pemuda itu. baiklah kalau begitu, saya jemput ibu”. Bokep STW “Maksud ibu?”. Sebenarnya ia begitu
gembira, tak pernah ia bermimpi apapun. “Teman Bapak sudah tiga puluh menit yang lalu pergi dari sini”, kata pelayan itu. hmm..”. Gerakannya berubah semakin cepat dan liar, diremasnya sendiri buah dada
montoknya sambil lebih keras lagi menghempaskan pangkal selangkangannya
pada penis Edo hingga sekitar dua menit berlalu ia berteriak panjang
sebelum kemudian menghentikan gerakannya dan memeluk tubuh pemuda itu. Pemuda itu kini berada tepat di belakang menempel di
punggung sang dokter, lalu perlahan sekali ia memasukkan penis besarnya
ke dalam liang sang dokter dari arah belakang pantatnya.“Ooohh,
pintarnya kamu Edo…, oooh ibu suka gaya ini, mm…, goyang
teruuuss…, aahh, nikmat do, ooohh…, sampai pangkalnya terusss,
ooohh…, enaak..tarik lagi sayang ooohh, masukin lagii ooohh, sampai
pangkal nya Edo…, ooohh, sayang nikmat sekali, ooohh…, oohh Edo…,
ooohh…, mm…, Edo…, sayang”, desah sang dokter begitu
merasakannya, atas bawah tubuhnya merasakan kenikmatan itu dengan
sangat sempurna. “Huuuh…, ooohh…, ooohh…,
aahh…, ooohh…, nikmat sekali Do, goyang lagi sayang, ooohh…, ibu
mau keluar




















