Dia memijat bagian depan pundakku. Dia rupanya juga tertidur di sampingku. Bokep Mama “ Disini apa yang enak,” tanyaku mulai melepaskan kalimat pembuka, kalimat itu kata Pak Mertino adalah juga semacam password. Aku berusaha menyesuaikan sikap sehingga tidak kelihatan sebagai orang asing di wilayah itu. Namun karena hari sudah mekin sore, akhirnya aku mengijinkan Amei mengakhiri pergumulan.Aku antar dia keluar hotel sampai mendapatkan becak yang akan mengantarnya pulang.Hari kedua aku kembali ke tempat Mbak Ambar. Hanya berbicara menjawab pertanyaanku. “Ah ya ndak tho, wong kadang-kadang dia diantar suaminya kok,” kata Ambar. “Wah semuanya di sini enak kok Mas,” timpalnya.Sambil aku mengamati menu yang disodorkan, mata ini tidak bisa konsentrasi, karena beberapa perempuan berseliweran. Akhirnya disepakati dia bisa nemani sampai jam 5 sore. “ Gimana mas ada yang cocok,” tanyanya.Terus terang aku bingung juga harus memilih yang mana.




















