Sekitar 10 menit kemudian ruangan toilet itu dipenuhi suara nafas dan lenguh kenikmatan tatkala sepasang wanita cantik itu mulai menggunakan “mainan” mereka sesuai dengan kegunaannya. Bokep Mama “Ok deh Mam, eh kamu mau lunch bareng nggak nanti?” Hendra bertanya sambil melangkah menuju pintu. Kemudian tubuh Nina yang langsing itu tampak beranjak duduk di atas wastafel. Kedua telapak tangannya yang halus itupun seperti mengikuti irama yang sama dengan ekspresi wajahnya menjelajahi tiap bagian dadanya sendiri. “Parah gimana?” tanyaku sambil ikut-ikutan merendahkan nada suaraku. Perasaan yang mengatakan kalau aku tidak sendiri di ruangan ini. Segera aku keluar dan ketika melewati deretan wastafel aku menyempatkan diri merapikan diri di depan cermin. mereka pasti sudah merencanakan ini, aku terkejut melihat “peralatan” mereka yang cukup lengkap itu (jelas menunjukan niat mereka).




















