Oh iya, baru kusadari ternyata jendela kamar kami saling berhadapan. Goyanganku semakin lincah, pantatku maju mundur beraturan. Bokep Family Gantian aku sekarang yang menciumi kemaluannya. Yang anehnya, ternyata istriku pun sangat menikmatinya. Aku dan istriku biasa memanggil mereka Mas Agus dan Mbak Viona. Walaupun demikian saya tidak pernah berniat jajan untuk mengimbangi kegilaanku pada sex. Nampak bulu-bulu yang belum begitu panjang menghiasi bagian yang berada di antara kedua paha Viona ini.“Peluklah aku Mas, tolonglah Mas..!” erang Viona seolah sudah siap untuk melakukannya. Tapi setelah kupikir-pikir, apa salahnya? Aku semakin terangsang, Resty juga semakin bergairah. Resty juga tersenyum, hanya nampak malu-malu. Di teras rumahnya aku hanya melihat istrinya sedang minum teh. Aku bergulat dengan istriku seperti kesetanan. Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi.Hingga saat ini peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku. Kuelus bagian itu, walau masih tertutup celana dalam, tetapi aroma khas kemaluan wanita sudah terasa, dan bagian tersebut sudah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam.
