Hehe…” godanya. Dia nampak semakin kesetanan, mungkin karena saking nikmatnya jepitan memekku.”Aaaahh… Ahhhhhh… In, vaginamu nikmat sekali!” ceracaunya. Bokep India “Segampang itu kah?” aku tak mau percaya begitu saja.Sita tertawa, membuat payudaranya yang besar bergoyang-goyang indah kesana-kemari. “Di dalam, Tante.” jawab anak itu tanpa menoleh.Tante! Kusesali nasibku yang malang ini, sampai 2 tahun pernikahan, masih belum dikaruniai anak. Kini bang Irul duduk di ujung ranjang, dimana batang penisnya dijilati oleh aku dan Sita secara bergantian. “Dan cukup cantik.” aku manambahkan. Aku sedih dan terpuruk. Batinku dalam hati. Aku baru mengetahuinya 3 minggu yang lalu, saat tiba-tiba dia mengatakannya kepadaku selepas kami bercinta dengan panas. Berjalan santai memasuki ruang tamu, aku tersenyum penuh kemenangan. “Gimana, Nduk, masih belum isi juga?”Mertuaku datang berkunjung, dan seperti biasa, dia langsung menerorku dengan pertanyaan yang dia sendiri tahu jawabannya.“Masih usaha, Ma.” aku berkelit. Hanya dengan bantuan bang Irul lah aku berharap bisa punya keturunan. Aku meraih benda keriput itu dan mengelus-elusnya pelan.




















