Hangat.“Bolehlah.” Kataku, setelah berpikir kalau besok aku tidak harus pagi-pagi ke kantor. Film Porno Aku sudah tidak sabar, pada suatu saat aku kelepasan,aku dorong batang kemaluanku agak keras. “Wawancarai kita dong”, Salah seorang temannya nyeletuk. Dadanya mengembang sempurna, tegak berisi.Tanpa sadar penisku bereaksi.Aku menyalakan tape mobilku. Malam itu bundaran HI didatangi Kapolri yang meninjau dan ‘menyerah’ melihat massa yang telah bergerombol untuk pawai dan kampanye, karena jadwal resminya adalah pukul 06.00 – 18.00.Saat aku kembali, gerombolan Diana masih ada di sana.“Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku. Lalu ia memasukkan batang kemaluanku yang besar dan melengkung kedalam mulutnya.“aahh…” LenguhkuKurasakan kehangatan lidah dalam mulutnya. “Iya”. Boleh saya menumpang?” Diana berteriak kepadaku.“Kemana?”
“Rumah. Ini mungkin karena ukuran batang kemaluanku yang menurut Diana besar, panjang dan kekar.Lama kelamaan goyanganku sudah mulai teratur, perlahan tapi pasti, dan Diana pun sudah dapat mengimbangi goyanganku, kami bergoyang seirama, berlawanan arah, bila kugoyang ke kiri, Diana goyang ke kanan, bila kutekan pantatku Diana pun menekan pantatnya.Semua aku





