Membasahi celanaku, juga sedikit membekas di
daster Kak Tina. “Ini? Link Bokep “Bangun! Jadi siapa? Aku coba mengusapnya, seiring dengan
usapannya di pahaku. Tapi Kak
Tina tak pernah mengajakku membaca bersama lagi. Dengan tangannya Kak Tina merasakan kain
celanaku. Jantungku berdebar kencang. Otakku sudah tak mampu
lagi membaca. Sampai
saat ini masih kuingat. Dalam tidur aku bermimpi. “Ini? Aku tak berani
bertanya kepadanya. Sapto! Saat tidur aku
merasa ingin pipis. Kak Tina merapikan bajunya. Akupun keluar kamar, menyongsong dirinya. Dapat kurasakan kehangatan dada
perawannya. Inilah pertama kali aku
menyentuh dada seorang gadis, sepanjang umurku. Aku terdiam terpaku. Pak Rochim tak pernah mengambil pembantu lagi. Aku menutup bagian depan celanaku yang basah dengan tas sekolahku. “Emangnya..?” tanyaku heran. Aku segera menyudahi keasyikanku. Sesekali aku ingin juga membaca novel lainnya, tapi Kak Tina tak
pernah mengijinkan aku menyentuh apa lagi membaca novel-novel itu.
