Sementara
tangannya meraba-raba payudara
Yeyen yang aduhai, “Hmhmhhm..,
Hmhmhmh..” Mereka berdua terus
mendesah keenakan. Bokep Family Nyaris persis sama, aku
sampai heran apa memang sudah
janjian ya mereka. Mas Zani mulai melakukan persis apa
yang dia lakukan ke Yeyen
sebelumnya. Yeyen
masih tetap dengan stylenya, kadang
menarikan pinggulnya pelan-pelan,
lalu cepat, pelan lagi. Tepat
waktu Mas Zani hendak menyalakan
mobil, ada suara teriakan. Hari
itu biasa saja, tidak ada something
spesial yang terjadi. Mas Zani baru pertama kali itu
bersenggama, sedangkan Yeyen
sepertinya sudah berkali-kali, soalnya
kata Mas Zani, Yeyen sudah tidak
perawan lagi. Keluarganya sudah sangat akrab
dengan keluargaku, sudah seperti
satu keluarga sejak aku lahir. Selain suka rokok, katanya dia
juga suka minuman keras. Aku jadi semakin tidak tahan melihat
apa yang mereka lakukan, aku
segera berjalan menuju kamar
mandi, langsung kulepas celana
panjang dan celana dalamku dan
kugesek-gesek kemaluanku sendiri
cepat-cepat. Ternyata sepupu Mas Zani, “Mobilnya
mau dibawa papanya lho..”, katanya. “Hmmhh.., hmmhh..”, mereka
berciuman sambil mendesah-desah,
membuatku yang sejak tadi sudah
tegang memikirkan hal yang tidak-
tidak jadi semakin tegang saja. Sementara Mas Zani sibuk
meremas-remas rambut Yeyen
saking enaknya, aku yang tidak
kuasa menahan nafsu sibuk
meremas-remas kemaluanku sendiri
sambil tetap bersadar di pintu.




















