Gadis pendekar itu merasakan kainnya dilepas dan cawatnya direnggut sampai koyak. Ratri berteriak-teriak keenakan sambil menyebut sesuatu yang terdengar seperti
“ndoro bayang ireng”. Bokep Genggaman di kakinya tidak begitu kuat meski melekat erat sehingga Sekar mampu berjungkirbalik dan kembali menebas Bayang Ireng. Sekar meringis merasakan bayangan Bayang Ireng membentuk jari-jari yang meremas daging susunya dan lidah-lidah yang menyentil pentil-pentilnya. Sekali-sekali dia diangkat sampai lepas dari tombak hidup itu, hanya untuk dihunjam keras-keras beberapa saat kemudian. “Jangan kurang ajar dedemit, rasakan ini, hiaaattt!!”
Sekar berusaha melepaskan diri lagi, dia merentangkan tubuh ke belakang, melengkungkan punggung sambil menebas. Musuhnya tampak seperti sosok gelap di tengah cahaya pelita, hanya sepasang mata merah yang menonjol di tubuh besarnya yang serba hitam. Ratri lalu bersimpuh di sampingnya. Genggaman di kakinya tidak begitu kuat meski melekat erat sehingga Sekar mampu berjungkirbalik dan kembali menebas Bayang Ireng.
