sure..” aku tergagap-gagap. Film Porno Mendadak saat itu aku ingin menelepon Enni dan meminta maaf.—————————————“Ray..?” “Ah, sorrie..” sahutku cepat. umm.. my lady.”Ternyata begitu, hmm.. hh..” kuraasakan keringat di permukaan perutku. “Ray..” mendadak (seperti wanita pada umumnya) Nia menekan bahuku menjauh. “Bentar saja..” sahutku, dan langsung mengambil kunci mobil dan tanpa menunggu seruan mamaku, aku membawa mobil papa keluar rumah.Di jalan kutenggak teh pahit yang selalu kubawa di saku jaketku. Hari-hari terasa sangat berat tanpa kehadirannya, bahkan aku pun punya rasa sedih akan kehilangan seseorang (setidaknya itulah yang kupikirkan saat itu). ahh..” kudengar nafasnya mendengus. Hup. Ah, aku sendiri heran, mengapa perpisahan yang kali ini membuatku sedikit sakit hati. “Hhh..” Nia memegang batang kemaluanku dan menaruhnya di.. “Ahh.. Ray.. jangan gitu dong, Ray. “Oke,” katanya. Ray.. mm.. Waktu itu aku sedang menikmati membaca buku komik Jepang Elex Media terjemahan bahasa Indonesia (entah apa judulnya, soalnya aku tak ingin repot mengingatnya).




















