Aku belum berani bilang pada Mas Prasetyo. Kami betul-betul terpuaskan malam ini. Bokep Mama Kamu masih belum keluar ya?”“Gak papa, Bu…” jawabnya pelan.Tiba-tiba aku punya ide untuk membantu Eki. Pelan-pelan dia mulai bisa mengendalikan diri. Kutarik kuat-kuat, akhirnya dia terangkat juga. Yang jelas aku menyambutnya dengan tak kalah bernafsu. Bahkan kali ini, aku ikut jatuh terduduk di pangkuannya. Dia tidak lagi gampang keluar, bahkan kalau dipikir-pikir, dia mungkin lebih kuat dari suamiku.Karena perutku semakin membesar, aku jadi sering memakai celana legging yang lentur dan baju kaos ketat yang berbahan sangat lentur. Aku suruh si Eki nunggu di kamar, sementara aku segera berpakaian dan keluar ke ruang tamu. Hamil kali ini betul-betul beda dengan kehamilanku sebelumnya yang biasanya pakai ngidam gak karuan. Dia sudah sibuk membereskan buku-buku di gazebo kami.Malam itu Eki tidur lagi di kamarku. Di kejauhan aku melihat Eki dan memberinya kode untuk mengikutiku.Eki beranjak menuju ke arahku, sementara aku mengajak Bu Anjar untuk ke sebuah lokasi di bawah pohon di lapangan
