Di dalam kamar, Aku tidak bisa tidur membayangkan kejadian yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu. Bokep Rusia Bagaimana rasanya kalau Aku menikmati tubuhnya yang nyaris sempurna itu. Aku hanya tersenyum lalu mengecup bibir Tifa dan mengucapkan terima kasih pada Tifa.Tampak tubuh Tifa basah dengan keringatnya tetapi terlihat wajahnya berseri-seri karena puas. Aku merasakan lubang kemaluannya sudah hangat dan sudah sangat basah dengan cairan warna bening mengkilat.Rupanya ia sudah benar-benar sangat terangsang dengan permainan kami. Kini semuanya mengaliri dan menggetarkan seluruh tubuh Aku mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki Aku.Akhirnya, “Srett.. ohh..” Aku terus menjilat klitorisnya. Kini Aku mulai merasakan detak jantung Aku sudah tidak beraturan lagi.“Kenapa kak?” katanya sambil tersenyum manja.“Nggak, nggak papa kok.” kata Aku agak grogi.“Sudahlah, ayo Kak pijatnya yang agak keras dikit.”“Iya, iya” jawab Aku.Aku lalu mulai mengelus-elus perutnya yang putih bersih itu, tanpa sengaja Aku menyenggol gundukan di dadanya.“Ahh..” katanya sambil menggeliatkan tubuhnya.




















