Dan saya juga terus datang ke Juragan. Saya terus memandangi lantai, tidak berani mengangkat kepala, tapi sekali-sekali saya ngintip kesana-kemari melihat keadaan.Juragan rupanya tinggal sendirian di atas tokonya. XNXX Jepang Duh, edan tenan. Apa saya sedih atau malu? Kamu nggak boleh lagi melacur. Untuk pertama kalinya ada orang yang menebar benihnya di dalam badan saya.“Hiyahh…” erang saya.Badan saya condong ke depan, kedua tangan saya bertumpu ke dada Juragan, kepala saya mendongak, menganga sambil memekik. Pas tinggal selembar lilitan yang menutup tetek saya, saya jadi malu, dan saya tahan selembar itu dengan lengan saya. “Jiah!”Saya kaget waktu Juragan mencubit-cubit pentil saya.“Gimana Denok, kamu suka dicium seperti tadi? Di kontolnya kelihatan bercak darah, darah perawan saya! Apa sudah waktunya?Saya nggak bisa kendalikan badan saya. Saya langsung buka pakaian serta sanggul, masuk kamar mandi, dan mandi…ngguyur sekujur tubuh, cuci muka. Ditambah lagi, sekarang Juragan memasuk-masukkan jarinya juga ke… belahan memek saya!“Aduh, aduh, ahh… Juragan!
