Tak perlu lagi ijin darinya. Aku senang bermain-main di susu yang bagus atau masih ok. Bokep Ojol ”Panjang ya Pak”, tanya Tina. Itupun sudah cukup membuat matanya makin meredup. Saat Tina mulai memasukkan kembali mainan-mainan ke keranjang, baru aku menyadarinya. Kuku-kuku jemari Tina terasa menggores dua paha depanku. Di depan aja. ”Tolong ambilkan semprotan serangga di gudang ya Pak..cepet ya Pak..atau..”, tidak terdengar lanjutan kalimatnya. Sabun kugosokkan ke punggung, pinggang, pantat. Sabar ya nak..kita liat situasi dulu”, kataku pada sang penis sambil kuelus.Tina lalu membalikkan badan. “Andaikan aku…uhh..ngayal nih“. Saling meremas susu, pantat dan kelamin masing-masing. Pentilnya nggak terlalu besar. “Nggak usah Pak..kan nggak ada siapa-siapa”, jawab Tina. Sedang aku sedikit menggeram dan ”oouugghhh..hhmmppff..mpekmu enaknya Tttiinn..”. Rupanya dia baru sadar, lalu mengambilkan sabun. Lalu kubalikkan lagi tubuhnya menghadap bak mandi. ”Nggak Pak..bener. Saat itu aku diminta adikku untuk menjaga rumahnya karena keluarganya akan pergi hingga sore hari. Kumainkan lagi pentil-pentilnya.Aku merundukkan badan dan kukecup pucuk-pucuk bunganya bergantian.




















