Kupelorotkan celanaku , lalu dengan kasar kutancapkan ke vagiana Dhini seolah-olah sedang memperkosamya. Bokep China Istri ku ini sangat memperhatikan kebersihan dan kesegaran tubuhnya yang indah itu.Perlahan aku menuju keluar…ke arah Cafe yang kulihat tadi. Aiih kau Karim…pura-pura pula orang ini….menegangkan ototnya kau tadi….bukan mengendurkan….harusnya kau terima kasih padaku ..sudah diberi cuma-cuma menikmati bini gua…kataku dalam hati.“Sebentar pak…aku kencing dulu yaa pak….dan lanjut aku habiskan rokok sebatang ini dulu pak..maaf pak…setelah itu kito berangkat….” sambungnya denga logat Palembang yang kental, sambil mengambil rokok dari tas pinggangya.Aku menuju kemobil…aku perhatikan kembali tubuh istriku yang masih terlentang di jok mobil. Dhini bergidik melihatnya, sungguh dia sangat ketakutan jika membayangkan derita yang diterimanya jika penis sebesar itu mengoyak-ngoyak kemaluannya. Sedangkan 1 orang lagi berperawakan besar dan gemuk dan berkepala pelontos, perkiraan ku dia berusia lebih dari 50 tahun, dia tak berbaju sehingga terlihat perutnya yang besar dan tato di lengannya.




















