“Baiklah, ayo naik” kataku memperbolehkan.Wajahnya segera menyungging senyum, dia menaikkan pinggul sexynya ke atas jok motorku. Lima menit kemudian aku berdiri di lantai sementara dia di atas ranjang merangkak. Vidio XNXX Eriik teruuss..” Aku memasukkan jariku dan kugerakkan keluar masuk. Aku masih membutuhkannya sih”, timpalku. Dia menggelinjang dan menjerit.. “Oh, maaf” gara-gara dadanya aku jadi tertegun.Sejurus kemudian kami sudah melaju di tengah jalan raya, dadanya semakin ketat saja menempel di punggungku. Rumahku letaknya 3 blok dari rumahmu, bisa kan mengantarku?” Bagaimana dia tahu rumahku, pikirku. “Apa kau benar-benar tak ingat? Aku merasa tidak enak, aku sudah meminjamnya terlalu lama” jawabnya dengan nada gelisah. Marlene sungguh cantik. Yaa teruuss..” Aku memompanya dengan sekuat tenaga, selama hampir 10 menit Marlene terus merintih-rintih, meremas-remas payudaranya sendiri dan mencengkeram sprei ranjang. Bisa-bisanya dia bicara begitu, dasar rayuan gombal. Aku bergegas ke pintu kamar ingin segera keluar dari sana.










