“Aku.. Padahal baru malam ini aku datang ke klub karaoke ini dan bertemu dengannya.Semula aku memang canggung, Tapi lama-kelamaan jadi biasa juga. Link Bokep Perih….,” rintih Reni tertahan, saat aku mulai kembali
mendobrak benteng pagarayunya untuk yang kedua kalinya.Renny menyeringai dan merintih tertahan sambil mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat aku sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan teratur. Reni merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali.“Pelan-pelan, Omm. Dia melangkah gontai kekamar mandi. hmm, aku…” Reni tidak bisa meneruskan kata-katanya.Dia malah menggigit bahuku, tidak sanggup untuk menahan gairah yang semakin besar menguasai seluruh bagian tubuhnya. Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Reni yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.“Maafkan aku, Reni. Aku benar-benar terkejut saat itu, dan tidak menyangka sama sekali, Reni tidak pernah mengatakannya sejak semula.




















