Kemudian aku keluar dari pintu belakang dan Mbak Ana membukakan pintu untuk bapak dan ibunya.Keesokan harinya aku baru berniat mengembalikan CD milik Mbak Ana dan mengambil CD-ku yang kemarin tertukar. Bokep Kuberanikan diri, tanganku membelai wajahnya yang cantik dan Mbak Ana seperti menikmati belaianku hingga matanya terpejam dan bibirnya yang sensual itu terbuka sedikit seperti menanti kecupan dari seorang laki-laki. “Nggak Ndik.. “Bener Mbak, Mbak Ana berani sumpah tidak akan meninggalkan Andik,” bisikku spontan karena gembira. “Mbak punya CD bagus lho,” katanya lagi.Tanpa menunggu persetujuanku ia langsung masuk ke dalam, menuju TV yang di atasnya ada
VCD player dan aku hanya mengikutinya dari belakang, basa-basi aku bertanya, “Filmnya apa Mbak..”
Sambil menyalakan VCD, Mbak Ana menjawab, “Titanic Ndik, udah pernah nonton.”
Aku berbohong menjawab, “Belum Mbak, filmnya bagus ya..”
Mbak Ana hanya mengangguk mengiyakan pertanyaanku.Setelah film terputar, tanpa sadar aku tertidur hingga larut malam dan entah mengapa Mbak Ana juga tidak membangunkanku.










