Rupanya dia baru aja dientot sama si Willy di atas meja makan itu. Bokep Ojol “Benar Wil?” tanyaku. Mataku yang sedang merem melek langsung menatapnya. Bisa dibilang, si Willy ini piaraan Mama. Sedang mengacung tegak ke atas mengkilap karena belepotan spermanya sendiri kayaknya. Yang melihat pasti hanya mengira kami sedang berjemur menikmati cahaya matahari di tepi kolam renang. Kukocok sekuat tenaga. sudah lama kau datang?” kata Mama dengan ekspresi malu. Di pekerjaanpun ia tetap paten. Berjumpa dengan Willy keesokan harinya aku jadi rada-rada grogi. Pandanganku kualihkan ke lemari es. Adikku yang paling kecil, Toni. Haus. Badannya yang tinggi dan kekar berotot itu polos. Kupandangi kontol itu dengan teliti. Jelas-jelas aku cowok straight. Setelah membalik-balikkan badan beratus kali di atas ranjangku yang empuk, barulah aku bisa tertidur. “Baru aja ma,” sahutku. Aku bukan gay. Bikin berabe aja. Mataku yang sedang merem melek langsung menatapnya.




















