Kejadian tersebut terus berlangsung sampai beberapakali tapi aku belum juga berhasil melihat liang senggamanya karena Sisi selalu menolak. Bokep Sisi tidak tinggal diam, dia mengapit salah satu kakiku. Selama 2 bulan aku hanya melakukan ciuman tersebut. Fenny kaget. Fenny tidak lagi berusaha menangkisnya. Singkat cerita pesta berakhir jam 8:00 malam, teman-teman telah bersiap untuk pulang. Mamanya menyetujui, “Kalau begitu, aku akan pulang sendiri dong.” kataku, Fenny hanya tersenyum.Jam 10:00 malam hujan belum juga reda. Fenny menutupi payudaranya dengan meyilangkan kedua tangannya.Aku kembali beraksi, kali ini daerah sasaranku liang senggamanya. Kami berdua telah bermandikan keringat. Tetapi perhatianku tidak lagi terfokus pada ceritanya melainkan pada Fenny yang duduk di tepi ranjang. Aku melakukan terhadap cewekku yang terakhir. Fenny tidak lagi berusaha menangkisnya. Sebut saja namaku Aldi. “Maukah kamu menjadi pacarku Fenny,” tanyaku. Mulai dari bibir terus ke telinga menjalar ke lehernya. Kaitan BH terlepas. Dia mengundang seluruh teman kampusku termasuk aku dan Fenny.




















