Kali inipun dengan sengaja aku mendatangi kamar mbak Siti karena minta ditemani tidur dan lagi-lagi saat itu bukanlah saat yg tepat bagiku. Detik demi detik berlalu. Bokep Jilbab/Hijab “Awwwww mamaangggg” akupun terpekik lirih saat menerima hujamannya.Memekku menjadi sangat sensitive setelah orgasme tadi sehingga rasa gatal dan geli begitu menjadi-jadi. Kulihat mang Narko menatapku sambil nyengir memperlihatkan deret gusi tanpa giginya. Duhh! “Mbak ajah duluan” pintaku. “Ndak apa-apa non. Nikmatnya. Aku cuma mau melindungi nona kita dari para lelaki iseng”
“Dari mana kakang tahu kalau mereka itu lelaki iseng?”
“Ya dari nganu…eng..yaa itu!” ujar mang Narko tak bisa menjemukan jawaban yg pasti. Setiap hentakan benih mang Narko terespon cepat oleh syaraf-syaraf kewanitaanku. Ternyata yg mencoel putik susuku adalah ujung lidahnya mang Narko. Melanggar apa yg telah selama ini mami pesankan kepadaku.
