adduhh..” mengaduh-aduh rintih suaranya tapi bukan kesakitan melainkan sedang larut dalam nikmat. “Terusnya apalagi?” “Terusnya yang terakhir ininya.. Bokep JAV hnggg..” Mengerang antara geli dan perih tapi dengan tertawa-tawa senang, yang begini justru memancing si Oom makin menjadi-jadi. Oom Icar yang membuka pintu dan dia sendiri ketika melihat ada peluang yang baik langsung memanfaatkannya, karena begitu Sinta masuk sudah disambut dengan telunjuk di bibir memaksudkan agar Sinta tidak bersuara.Sinta sempat heran tapi ketika digandeng ke kamar Oom Icar dia kaget juga, segera mengerti tujuannya. Sekali meleset dan terbongkar bisa fatal urusan malunya. “Aduuhh.. Sinta langsung bersinar bangga dengan pujian itu. Acaramu kan Oom denger masih nanti malem, kita bikin sebentar di sini yaa?” “Tapi Oom.?” “Udahlah di sini aja dulu, Oom mau ke luar sebentar. Pada gilirannya Oom Icar merasa cukup dan menyambung untuk mengecap nikmatnya jepitan ketat vagina muda si gadis, di sinilah baru terasa asyiknya penis ayah sahabatnya. “Pak, barusan kayaknya ada yang dateng kedengeran pintu kebuka?” terdengar suara Hari menanyai




















