Aku kembali mengelus dadanya. Tangan itu mulai menyusuri bukit indah yang tertutup kain, mulai dari tepi. Film Porno Dia berulangkali menggerakkan tubuhnya, seolah menikmati betul elusan tanganku di pahanya. Sedikit bergelombang. Jari itu mencari sumber kenikmatan seorang wanita. Hujan masih turun, rintik-rintik. Suara air hujan menderu keras sekali di atas atap. Aku gemetar. Tidak melorot sih sebenarnya. Bukannya apa-apa, tapi aku paling tidak suka diganggu dengan masalah orang yang telat membeli tiket seperti pasangan ini.Ibu itu cemberut. Kami berdua tidak terpuaskan. Sangat pelan. Aku segera menutup mataku, pura-pura tidur. Atau merah. Aku jengkel banget.Hujan mulai turun. “adikku” tidur nyenyak sementara dia sendiri terpuaskan. Berulangkali.Aha, aku merasakan jariku seperti tersedot ke dalam. Mungkin warnanya hitam.




















