Ukurannya hampir menyamai penis milik si rambut hitam. Bokep Hot Aku mengangguk. Aku malu dan tak mau mereka nanti menjamah tubuhku. Mereka juga telanjang. Ada yang kurang jelas ibu?”
“Ah, tidak…”, aku tidak terlalu mendengarkannya, pikiranku lebih tertuju pada ruangan ini dan apa yang akan aku alami nanti dan bagaimana hasilnya. Baru saja aku membuka mataku. Mulutnya menyambar bibirku dan melumatnya. “Ibu, silakan tengkurap.”, kata si pirang. Kemudian tangannya naik ke pantatku. Mereka kembali, dan membersihkan wajahku. Bukan merasa dilecehkan, namun merasa nyaman. Keduanya mneyodok dengan kasar. Tapi ia berkata,
“Tenang bu, ini juga bagian dalam proses pijatnya kok. Mungkin menjelang subuh, karena bayiku beberapa kali bangun dan aku harus menenangkannya. Namun karena tahun lalu aku melahirkan, lemak-lemak yang menumpuk selama masa hamil itu masih melekat di tubuhku. Diperlakukan begitu, aku merasakan vaginaku mulai gatal. Aku membaringkannya di dipan sebelah. Saya tadi pagi sudah mendaftar dan malam ini sudah buat janji.”
“Oh, iya.




















