“Ogah ah… entar kamu buat macam-macam, pokoknya nggak mau,” jawabnya ketus. Bokep STW pijitanmu enak ya?” pujiku. “Ah… sayang, dadamu indah sekali,” kataku sambil berbisik di belakang telinganya. Pacaran kami pada awalnya normal-normal saja, yahhh.. Segera kubopong tubuhnya ke bangku panjang di dalam ruang ganti. “Ehhh… cepat cabut!” sergapnya. Pokoknya kelihatan sekali deh kalau orang habis ML jor-joran, tapi kelihatannya “Yayang”-ku tidak curiga. “Eh.. Ia pun mulai menghisapnya dengan bernafsu. “Eh… Kak minta sampoonya dan sabunnya dong!” pintaku. Hari itu Minggu 12 April 1999 aku masih ingat betul hari itu, aku dan ayahku berburu di sebuah gunung di daerah Jatiluhur tentu saja setelah berburu seharian badan terasa capai dan lemah. “Emm… OK jadi!” jawabku mantap. Astaga, sepasang daging montok dan putih terlihat jelas, hemmm spontan saja batang kemaluanku tegang dibuatnya. “Habbis… aku suka memandangmu waktu begitu sih,” dan dia hanya tertawa kecil. ini dicopot sekalian ya? Di dalam ruang ganti kami pun segera meletakkan tas kami dan segera melepas baju, Yayangku ganti baju




















