Seperti biasa pula, aku membawakan cokelat buat adik tiriku itu. Tanganku semakin jauh menjamah, sampai di selangkangannya yang ditutup celana dalam ungu. Bokep Colmek “Okh… kamu sudah ahli ya Kemal?…. “Ibu tiri yang cantik dan seksi”, puji dan rayuku. “Ya lawannya udah tua…, pasti Mbak menang KO terus”, aku terus menyerang sambil menghampiri Mama Winda sehingga kami duduk berdekatan. “Ya… saya bisa memberikan sentuhan dan kepuasan yang lebih buat Mbak daripada yang diberikan Bapak…”, kataku persuatif. Pakaian muslimnya yang tertutup berganti dengan gaun tidur warna putih yang meskipun tidak tipis tapi memperlihatkan bayangan lekuk tubuh montoknya, termasuk warna bra dan celana dalamnya yang berwarna ungu. “Wow… Mbak Winda cantik sekali”, pujiku tulus terhadap ibu tiriku yang memang tampak cantik dengan gaun tidur putih itu. Wajahnya yang mesum tampak manja. “Awalnya Bapak ingin tahu apakah klitoris Mama Lela itu normal atau tidak, karena menurut Bapak, klitoris Mama Lela sebesar jari telunjuk”.
