Tubuhku langsung mengeliat-geliat merasakan kenakalan jari-jari Toni.“Ooohh.. nanti juga hilang kok sakitnya” bisik Toni seraya menjilat dan menghisap telingaku.Entah bujukannya atau karena geliat liar lidahnya, yang pasti aku mulai merasakan nikmatnya milik Toni yang keras dan hangat didalam rongga kemaluanku.Toni kemudian menekan lebih dalam lagi, membenamkan seluruh batang kemaluannya dan mengeluar-masukannya. Bokep Thailand oohh” puji Toni diantara lenguhannya. kenapa dicabutt” protesku. Tonn.. “Jilat kepalanya Ver” aku menuruti permintaannya yang tak mungkin kutolak.Lama kelamaan aku mulai terbiasa dan dapat merasakan juga enaknya menjilat-jilat batang penis itu, lidahku berputar dikepala kemaluannya membuat Andri mendesis desis. Verr.. “Ohh Ton” aku sudah tidak mampu lagi menahan, semua rasa yang terpendam sejak melihat ’live show’ dan film, perlahan merayapi lagi tubuhku.Aku hanya mampu tengadah merasakan kenikmatan mulut Toni di leher dan telingaku. “Teruss.. enak.. isep teruss.. Tiba-tiba kurasakan kepala kemaluannya sudah menembus anusku. terus Tonn.. Mataku terpejam-pejam kadang kugigit bibir bawahku seraya mendesis.“Enak.. sshh.. sshh.. Namun hujaman-hujaman kemaluan Andri yang begitu bernafsu dalam posisi ’doggy’ dapat membuatku kembali




















