Roni masih malu-malu untuk menyewa gubuk buat kami berdua yang di luar. Aku kasihan melihat Roni aku ajak dia pulang kerumahku, sesampainya kami dirumah ternyata kedua orang tuaku belum juga pulang kerja, yang ada adik aku baru pulang sekolah. Bokeb Dia menatapku dengan penuh kasih sayang aku mengkedipkan mata agar Roni berani menyewakan gubuk buat kami. aku tunggu Ramah tidak ada kawan, cepat donk bang. Selama satu jam aku di café itu, tiba-tiba ponselku bunyi dengan nada panggilan. Saat aku menggeser posisi dudukku Roni menarik tanganku, sambil merangkul bahuku. Tiba waktunya aku pun menunggu angkot berjanji jumpa di simpang Amplas. Saat yang di nanti-nantikan Roni mulai berani bercanda mengajak Ramah jalan-jalan ke salahsatu tepat perbelanjaan.




















