Kupandangi meja disebelahku yg penuh dengan botol-botol aqua, beberapa makanan kecil, dan kantung-kantung plastik yg tak ada isinya. Tak lama kemudian pesanan kami datang. Bokep Korea “Tampangnya sih oke tapi pria seperti itu hanya mau menangnya sendiri seperti bekas suamiku yg pertama”, sambungnya. Kuperlambat gerakanku untuk memperpanjang babak ini. Di teras kamar aku melakukan stretching selama beberapa menit. “Ya ampun Zainal, kamu baru bangun!”, teriak Indah. kamu nggak pernah bisa diajak serius”, keluhnya dengan muka masam. Kubaca lagi rencana kerja yg telah selesai kucatat, lalu kurangkai hubungan setiap langkah rencana kerja dan kubuat skemanya. Mbak..”. ssh.. Kubaca lagi rencana kerja yg telah selesai kucatat, lalu kurangkai hubungan setiap langkah rencana kerja dan kubuat skemanya. Merasa bosan, kuambil rokokku yg selalu tersedia dalam saku jaket dan kusulut sebatang rokok. Seiring dengan goyangan tubuhnya, Indah mendesah-desah,
“Ssh.. “Aku duarius Mbak, bukan serius lagi”, kataku ngotot yg hanya dibalas dengan senyumannya. Seusai mengulang dan merubahnya hingga kurasa cukup, kuhentikan kegiatanku tersebut. Tanpa komentar sedikitpun aku meninggalkannya menuju




















