Imah terengah-engah seperti orang kecapaian habis lari marathon. Bokeb Aku salut padanya karena dia bisa melakukan multi tasking. Aku tidak perduli dengan mani yang meleleh dan bekas keringat yang membasahi badan kami. Gak usah diterjemahkan lah, kalau gak tau ya skip aja.Akhirnya tiba saatnya. Aku merasa dia tidak lagi memijat dengan tekanan, tetapi sudah berubah dengan gerakan mengelus dengan jalur urut yang berakhir menyentuh zakarku.“Kenapa pak,” tanya Imah mendengar desisanku. Bukan hanya lemas karena ejakulasi, tetapi juga lemas karena bergerak terus hampir satu jam. Aku tidak perduli dengan mani yang meleleh dan bekas keringat yang membasahi badan kami. “Kalau mau lebih nikmat celananya dibuka, boleh pak,” tanyanya
“Boleh,” jawab ku singkat.Tanpa ragu dia menarik celanaku sehingga penisku yang sudah mengeras dari tadi langsung tegak mengacung.“Wah bapak sudah umur tapi masih sehat ya,” komentarnya melihat penisku. Itu memang pakaian tidurku jika aku berada di sini.Selama mandi aku membayangkan kira-kira apa yang akan terjadi selama pemijatan, apakah aku akan mendapat layanan plus, bagaimana memulainya karena




















