Tak lama kemudian. Bokep Jilbab/Hijab Aku melihat Mbak Santi sampai meneteskan air mata menahan orgasme.Dipegangnya penisku yang sudah membesar ini. Dia bimbing dan penisku terasa menyentuh bibir kemaluannya. Kugenjot memeknya dengan cepat. “Aduuh pelan pelan dong Say.., Lina sakit nih” katanya agak merintih.“Sorry Sayang aku terlalu nafsu nih”kataku lalu tanganku menyambar susunya yang menggelantung indah. “Saaaannn…!” pintu diketuk lagi diikuti suara panggilan. Kukunya mencengkram punggungku ketika kukayuh pantatku penuh irama. “Aduuuuh Sayang… terrrrusss… aaaahhhh… eeennnaaakkkk say…, nikmat sekali… rasanya ingin keluar say, aduuuuuuh… nikmatnya, teruuuusssss… yang cccceeepppaaatttt… sssaaaayyyy… aduh saya nggak tahan ingin keluar… creeett… creeettttttt… creetttttt… Kulihat Mbak Santi terkulai lemas dan memeknya kursakan semakin licin, sehingga pahaku basah oleh cairan memeknya yang keluar sangat banyak. “Aduuh pelan pelan dong Say.., Lina sakit nih” katanya agak merintih.“Sorry Sayang aku terlalu nafsu nih”kataku lalu tanganku menyambar susunya yang menggelantung indah.




















