Mas Sigit menelpon aku berkali-kali, setelah aku jawab dia lega karena aku pergi dengan tangan kanannya yaitu Fery.Sepanjang perjalanan Fery melirik-lirik aku dan anehnya aku aku merasa sedikit gerogi. Bokep Cina Entah suamiku beda dengan yang lain super nyebelinnya.Pernah aku berbohong dengan dia, selalu saja ketahuan. Aku terpaksa mengajak Fery karena nggak mungkin aku pergi sendirian,“ Fery anter aku ke mall ya, ” pintaku.“ oh iya bu, sekarang bu..?, ”“ iya dong, panggil saja mbak jangan bu, ”“ Iya Buk, eh Mbak maksudnya , ” jawabnya.Aku lihat Fery hari ini rapi banget dan terlihat ganteng tidak seperti biasanya. Hangat Fer seprma kamu… Ouhhhh…, ” ucapku puas juga merasakna semburan sperma Fery. Aku semakin tak kuasa di buatnya. Mulutnya mulai turun ke bawah hingga ke payudaraku yang montok.




















