Dilepaskan tangannya dari BH-ku,
tangan kirinya merayap di pahaku, lalu menyusup di bawah daster dan
mengelus paha atas bagian dalam dan akhirnya berhenti di pangkal paha. Aku menahan nafas, aku menggelinjang dan kujepit jarinya
dengan kuat. Bokep Montok Saat di kamar mandi, aku sempat
membayangkan sensasi kenikmatan yang berlangsung beberapa menit yang
lalu. Tetapi desiran hangat yang mempercepat
peredaran darahku membuatku mengurungkan niatku.Tangan Mas Ton seperti
tanpa sengaja menempel ke tanganku, aku tetap tidak bergerak. Aku merasakan bahwa
kepunyaanku sudah basah. Sejak menikah satu tahun yang lalu, dia dibawa suaminya ke
kota Jakarta, dan sejak itu aku memang belum pernah
mengunjunginya. Melihatku diam saja, Mas Ton
semakin berani dan tangannya mulai turun untuk meraba-raba buah dadaku
dari luar daster. Entah apa yang kubayangkan saat itu. Beberapa
detik aku tergeletak dengan lemas berdampingan dengan tubuh hangatnya
Mas Ton. Mas Ton masih
telentang di tempat tidur sambil tersenyum menatap wajahku ketika aku
keluar dari kamar mandi dan langsung menuju ke dapur membantu Mbak Rani
yang tidak mengetahui adanya sensasi indah di kamar itu.
