Kembali Lidya mencium bibirku. XNXX Jepang Aku tak rela Mbak Indira jadi milik orang lain. Ayo..”, ajak Lidya setengah memaksa. Sesaat aku tersentak kaget, tak menygka kalo Lidya akan seberani itu. Dia malah tersenyum. Lalu dia menuntun dan membawanya ke pembaringan. Aku memang terlahir dari keluarga yg bisa dibilang cukup berada. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yg berserakan di lantai. Setengah mati Bapak dan Ibu membujuk serta menghiburku. Dia tersenyum-senyum. Namun tak terlihat ada seorangpun tamu di rumah ini kecuali aku sendiri. Karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga, dgn hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya. Namun aku disambut Lidya yg memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja. Hanya saja Bapak belum bisa membelikannya. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Tak ada yg istimewa. “Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi. Terasa begitu hangat sekali hembusan napasnya.“Lidya..”Aku tersentak ketika Lidya melucuti pakaiannya sendiri, hingga hanya pakaian dalam saja yg tersisa melekat di badannya.










