Kamar Venti ternyata tidak tertutup menunggu kedatanganku.Hei, jam berapa kamu tiba di kota ini dan ada urusan apa sampai ngingap segala di Wisma ini. Kujilati seluruh permukaannya, kuhisap dan kadang sedikit kugigit. Bokep Family Aku juga demikian sayang. Buktinya kan aku ini masih menyayangimu, mencintaimu, merindukanmu dan.. Ventipun memelukku erat sekali, malah sedikit mencakar punggungku dan menarik narik rambutku yang ditandai pula dengan denyutdenyut yang menjepit ujung penisku.Lalu kami secara bersamaan lemas lunglai sambil berbaring dengan nafas yang terputusputus tanpa suara, gerakan dan pandangan yang berartri lagi. Aku lihat gak ada namanya, kemudian aku berpurapura mengambil minum berniat mengangkat telpon tadi.Dan Jika masih ingat sama aku datanglah di wisma kamar nomer 9 sekarang, aku tunggu ucap seorang yang telpon. serentetan pertanyaan itu aku lontarkan pada Venti ketika aku sudah berdiri di depan pintu kamarnya.Ia nampak kebingunan menjawabnya satu persatu, sehingga ia hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arahku memanggilku masuk.Mari masuk Kak, aku sangat merindukanmu.




















