Mas, ngantuk dan capek nih”, begitu katanya.“Hmm.., saya juga mau bobok, sayangg..”, aku menjawab seiring dengan datangnya rasa kantukku.Sambil tersenyum aku berkata dalam hati,“Pantas saja kamu kecapekan, habis lebih dari 6 kali sih..”.Kami sejenak terdiam ketika si manajer itu mengakhiri ceritanya. Nyaman sekali rasanya berendam di air hangat. Bokep Thailand Mas mau bersih-bersih dulu nih terima kasih yaa..”, aku berkata terus terang. Bau yang kini mulai diakrabinya: segar dan penuh aroma kejantanan.Tidak seperti tubuh lelaki lain di kantornya yang terlalu penuh minyak wangi sehingga berkesan sintetis.Ah, kini ia mulai membanding-bandingkan antara aku dengan teman-temannya yang lain, keluh Tania dalam benaknya.“Mas..,” bisiknya perlahan sambil menelungkupkan muka ke bantal, “Apa yang ingin Mas lakukan kepadaku?”“Nia, Mas sedang membayangkan kamu. Tak sadar, Tania mengerang kecil, meremas seprai dengan satu tangannya.Ia seperti merasakan lagi hisapan dan remasan jemari itu di dadanya. Ciuman kami terputus, karena Tania meregang dengan kepala terdongak ke belakang.




















