Matanya yang bulat besar memantulkan kilatan cahaya neon di luar bus.Dia memandang ke bawah tubuhku.“Kasihan ya,…” senyumnya menunjuk ke “adikku”. Bokep Rusia tetap mereka tertidur nyenyak, padahal AC mati.Aku memandang “partner”ku. Pura-pura tidur, sambil menutupi dua kancing dadanya yang sudah terbuka lebar.Sial. Benar-benar mulus. Setelah itu, aku memelorotkan celana dalamku. Tidak nyaman memang. Tubuhnya menegang.Aku kembali mengelusnya. Yang lebih mengejutkan lagi, tangan ibu itu mulai mengelus pahaku. Cukup tebal. ….Akhirnya wanita itu lewat juga di di samping kami. Putingnya runcing, ukurannya luar biasa, sepanjang buku jari telunjukku. Yang aku heran, penisku bisa masuk semua ke mulutnya. Aku tidak mau membuat ia berpikir macam-macam dan kemudian menamparku.Tubuh itu diam saja. Matanya terpejam. Aku bisa merasakan volumenya ketika lenganku menggeseknya. Suami saya dapat tiket tempat duduk di seberang.




















